Tubuh kemuliaan
- satoedjalan
- Oct 27, 2017
- 2 min read
Dalam salah satu suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menyingkapkan tentang rapture (pengangkatan) kepada mereka: Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. (1 Kor 15:51-53)
Orang percaya akan memiliki tubuh yang tidak dapat binasa dan mati. Kita tidak akan menjadi tua dan sakit lagi. Kita takkan punya keriput ataupun jerawat, rambut kita takkan rontok lagi. Kita tidak akan melayang-layang seperti roh tetapi kita akan mempunyai sebuah tubuh yang baru: tubuh kemuliaan.
Seperti apakah tubuh baru ini? Apakah tubuh baru ini bisa dipegang? Apakah di dalam tubuh baru ini kita bisa menikmati makanan?
Firman Tuhan berkata: Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. (Filipi 3:20-21)
Jadi tubuh kita akan serupa dengan tubuh Yesus. Seperti apakah tubuh kemuliaan Yesus? Ingat bahwa Yesus berkata kepada Thomas: Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; *rabalah Aku* dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." (Lukas 24:39)
Inilah tubuh kemuliaan Yesus dengan daging dan tulang yang dapat diraba dan kita akan diubahkan serupa dengan tubuh-Nya. Setelah mengalami pengangkatan kita bukanlah roh melayang yang tidak dapat diraba.
Dalam kesempatan lain dikisahkan pula ketika Yesus menampakkan Diri-Nya di tepi Danau Tiberias, Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Mari makan." Dan merekapun makan bersama (Yohanes 21:12, 15)
Jadi dalam tubuh kemuliaan yang baru, kita juga masih dapat menikmati makanan.
Walau tubuh baru kita dapat diraba seperti tubuh fana kita yang lama tetapi tubuh baru ini tidak dapat mati dan binasa. Sehingga kita kelak bisa berkata: "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Maut telah ditelan dalam kemenangan.
Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan itu oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Kor 15:55, 57)
Comments