Berperang dengan cara makan
- satoedjalan
- May 13, 2020
- 1 min read
Kadang kita Izinkan iblis menyerang karena kita telah lalai untuk memberi makan jiwa kita dengan firman Tuhan.
Ada tertulis dalam Alkitab: "Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim." (Keluaran 17:8)
Rafidim dalam bahasa Ibrani berarti "tempat peristirahatan" sedangkan amalek berarti "kerja keras yang penuh dengan stres". Jadi ketika "kerja keras yang penuh stress" menyerang "peristirahatan kita" maka kita harus berperang melawannya.
Dan kata berperang dalam bahasa Ibrani adalah "lacham" yang mempunyai akar kata yang sama dengan kata "makan" atau "roti". Demikianlah, kini kita berperang tidak menggunakan pedang dan perisai melainkan dengan makan firman Tuhan.
Daud menuliskan dalam Mazmur 23, "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku."(Mazmur 23:5)
Ketika gejala penyakit masih menyerang tubuh kita, sementara masih ada pergumulan finansial, Tuhan menyediakan hidangan bagi kita. Jangan tunggu sampai kita menerima kemenangan, baru kemudian kita makan. Makanlah bahkan ketika kita masih dalam pergumulan.
Ketika Daud memulai Mazmur 23 Dia berkata tentang Tuhan dalam kata ganti orang ketiga tetapi ketika Daud melalui lembah kekelaman dia berbicara tentang Tuhan dalam kata ganti orang kedua. Dia mulai berbicara kepada Tuhan secara langsung:
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat- Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4)
Ketika kita melalui lembah kekelaman inilah saatnya kita semakin mendekat kepada Tuhan. Berbicaralah kepada-Nya, Dia senang mendengar suara kita. Dia senang kita datang mendekat padanya untuk berada di hadirat-Nya
Disaat krisis seperti ini, kita berperang dengan mendengarkan firman Tuhan yang berpusat pada Kristus dan berdasar pada Alkitab. Berilah makan jiwa kita dengan firman Tuhan.
Puji Tuhan
コメント