Bema Kristus
- satoedjalan
- Nov 15, 2017
- 2 min read
Alkitab berkata: kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus. (2 Kor 5:10) Ayat ini dipakai beberapa orang untuk berkata bahwa setelah rapture (pengangkatan) kita, orang percaya, tetap akan diadili oleh Kristus. Tetapi sebenarnya dalam bahasa Yunaninya tidak ada kata pengadilan dalam ayat tersebut. Kata tahta pengadilan tersebut adalah bema, dan bema adalah tempat dimana mahkota kemenangan di berikan kepada juara di suatu perlombaan. Jadi kita menghadap bema Kristus untuk menerima pahala.
Kita juga tidak akan menghadap pengadilan tahta putih besar (wahyu 20:11-15) untuk diadili atas dosa-dosa kita. Sebab kita sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. ( Yohanes 5:24) dan di dalam Yesus kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. (Kolose 1:14)
Seandainya pun orang-orang tersebut berkeras bahwa kita akan menghadap pengadilan Kristus maka jangan lupa bahwa sang hakim adalah kebenaran kita. Alkitab berkata bahwa di dalam Yesus kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21). Tidak mungkin Yesus yang adalah kebenaran kita akan menyalahkan kita.
Satu hal lagi adalah bahwa ketika kita berdiri di depan bema Kristus setelah rapture maka kita telah memiliki tubuh kemuliaan yang baru. Apakah mungkin Dia berkata: "pergilah ke neraka"? Tentu saja tidak!
Orang2 dengan pemikiran semacam ini, belum mantap dengan Injil kasih karunia.
Mereka mengira bahwa mereka meninggikan kekudusan Allah, tanpa menyadari bahwa sebetulnya mereka merendahkan darah Kristus. Karena dengan kata lain mereka berkata bahwa darah Yesus Kristus tidak cukup untuk menebus semua dosa.
Kita telah ditebus dengan darah yang mahal yaitu darah Yesus Kristus, Putra Allah. Oleh karena itu mari kita punya keyakinan yang mantap bahwa kita telah diampuni dari semua dosa kita sehingga tidak ada lagi murka Allah di depan kita. Tidak ada lagi pengadilan bagi kita karena semua dosa kita sudah diadili dan dihukum dalam tubuh Kristus.
Puji Tuhan.
コメント