top of page

Kasih yang semula

  • Writer: satoedjalan
    satoedjalan
  • Jan 14, 2018
  • 1 min read

Dalam pewahyuan-Nya kepada Yohanes, Tuhan Yesus mencela pemimpin gereja di Efesus, karena telah meninggalkan kasih yang semula. (Wahyu 2:4) Beberapa orang menafsirkan ayat ini dengan mengatakan bahwa kita harus kembali kepada Kasih mula2 kita Kristus. Tetapi kata kasih yang semula dalam bahasa Yunaninya adalah protos agape. Protos darimana kita mendapatkan kata prototipe, yang berarti yang pertama dari jenisnya. Sedangkan agape adalah kasih yang tanpa syarat. Kasih tanpa syarat yang pertama atau mula2 adalah kasih Tuhan! Yohanes yang sama, yang menulis kitab Wahyu ini juga menulis dalam salah satu suratnya: Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (1 Yohanes 4:19). Kata lebih dahulu mengasihi tersebut dalam bahasa Yunaninya juga protos agapao (bentuk kata kerja dari agape). Jadi jelas bahwa yang dimaksudkan dengan kasih yang semula dalam teguran Tuhan Yesus pada pemimpin gereja Efesus adalah kasih Tuhan kepada kita. Tuhan Yesus mengingatkannya bahwa dia telah melupakan kasih Tuhan kepadanya. Bahwa dia tidak lagi percaya pada kasih-Nya. Hal inilah yang menyebabkan ia jatuh begitu dalam (Wahyu 2:5). Dia jatuh dari fondasi yang lebih tinggi yaitu kasih Tuhan. Oleh karena itu kita harus menempatkan Tuhan Yesus dan kasih-Nya sebagai dasar kehidupan kita (1Kor 3:11). Sebab Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita (1 Yohanes 4:10)


 
 
 

Recent Posts

See All
Hari-hari baik

Firman Tuhan berkata "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan...

 
 
 
Menerima Yesus dengan senang hati

Dalam Alkitab dikisahkan tentang murid-murid Yesus yang naik perahu ke Betsaida. Ketika hari sudah malam dan perahu itu sudah di tengah...

 
 
 
Berperang dengan cara makan

Kadang kita Izinkan iblis menyerang karena kita telah lalai untuk memberi makan jiwa kita dengan firman Tuhan. Ada tertulis dalam...

 
 
 

Comments


© 2017 oleh Satoe Djalan

bottom of page