Hikmat dan hadirat-Nya
- satoedjalan
- Jan 16, 2018
- 1 min read
Ketika Daud wafat maka Salomo yang masih muda menggantikannya sebagai raja. Dia pergi ke tempat bernama Gibeon. Di sanalah terdapat Tabernakel. Kandil menorah ada di sana, demikian pula meja roti sajian dan mezbah ukupan. Hanya satu bagian paling penting yang tidak ada di sana yaitu tabut perjanjian, di mana hadirat Tuhan berdiam. Daud telah membawa tabut tersebut ke bukit Zion di Yerusalem. Karena waktu itu Salomo belum mendapatkan hikmat maka ia datang pada Tabernakel, 'bungkus luar' daripada tabut perjanjian. Dia mengira di sanalah hadirat Tuhan berada. Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." (1 Raja-raja 3:5). Dan Salomo pun meminta hikmat. Tuhan sangat senang dengan permintaan Salomo sehingga Dia bukan saja memberikan hikmat tetapi juga kekayaan dan kemuliaan. Setelah terjaga, Salomo segera pergi ke Yerusalem dan berdiri di hadapan tabut perjanjian (1Raj 3:15). Inilah tanda yang sangat jelas bahwa Salomo sudah mendapatkan hikmat dari Tuhan. Dia berpikir: "apakah yang kulakukan di Gibeon ini. Di sini hanya ada Tabernakel, sedangkan hadirat-Nya ada di tabut perjanjian" dan diapun bergegas mencari hadirat TUHAN. Demikian pula ketika hikmat memasuki hati dan pikiran kita, maka kita akan mencari hadirat Tuhan. Kita menginginkan Tuhan Yesus sebagai pusat Kehidupan kita. Bukan lagi hanya kesuksesan dan perkenanan yang kita inginkan, tetapi kita menginginkan Tuhan Yesus sebab Dia lah sumber segala perkenanan dan sukses kita.

Comments