Anak domba kita
- satoedjalan
- Jan 18, 2018
- 1 min read
Ketika berbagai persoalan seakan mengepung dan menghimpit kita, apakah tindakan praktis pertama yang harus kita lakukan? Mari kita lihat kisah dalam Alkitab dimana bangsa Israel dikepung oleh musuh mereka, orang Filistin: Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel. (1 Samuel 7:9-10) Orang Filistin dikalahkan karena Tuhan mengguntur, tetapi sebenarnya anak domba yang menyusu itulah yang mengubah segalanya. Musuh mendatangi mereka dengan pedang dan lembing tetapi yang dilakukan Samuel adalah mengorbankan anak domba yang kecil dan tak berdaya. Anak domba adalah gambaran dari Tuhan kita Yesus Kristus dan korban bakaran adalah pengorbanan-Nya di kayu salib. Dan korban bakaran berbeda dengan korban dosa. Korban dosa adalah wajib dilakukan tetapi korban bakaran adalah lebih sebagai ungkapan syukur. Dalam korban dosa tidak disebutkan tentang bau korban, tetapi korban bakaran memberikan bau yang menyenangkan bagi Tuhan (Bil 29:2). Ini adalah gambaran kesempurnaan Tuhan Yesus. Oleh karena itu ketika kita memiliki persoalan yang seakan mengepung kita, baik itu kesehatan, finansial maupun rumah tangga maka yang pertama kali harus kita perbuat adalah tetap memandang Yesus dan mengucap syukur untuk pengorbanan-Nya di kayu salib. Mungkin kedengarannya tidak praktis, seperti bagaimana mungkin pengorbanan seekor anak domba bisa mengalahkan musuh yang bersenjata lengkap. Tetapi Tuhan mengguntur dengan hebat. Ada kekuatan besar dalam ucapan syukur untuk pengorbanan Yesus yang sanggup mengalahkan setiap persoalan dalam hidup kita.

Comments