Hati nurani yang dibersihkan
- satoedjalan
- Jan 21, 2018
- 1 min read
Paulus dalam suratnya kepada orang Ibrani berkata: ..mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (Ibrani 10:2) Jadi setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya oleh darah Kristus seharusnya kita tidak lagi punya kesadaran akan dosa2 kita. Sebab itulah kemudian Paulus mengajak: Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat.. (Ibrani 10:22) Kata hati nurani dalam ayat 22 tersebut adalah suneidesis, kata yang sama dengan kata kesadaran dalam Ibrani 10:2. Jadi hati nurani yang jahat adalah hati yang mempunyai kesadaran terus menerus akan dosa. Selalu merasa: "aku berdosa. Oleh karena itu aku tidak bisa berdoa, aku tidak bisa menghadap Tuhan maupun melayani karena aku bukan hamba Tuhan. Aku orang berdosa" Jika ada seorang yang baik hati menghapus hutang kita yang sangat besar, tetapi kita masih merasa berhutang dan ketika orang itu lewat, kita menghindar karena merasa takut maka sebenarnya kita menghina dia. Demikian pula jika kita masih punya kesadaran akan dosa maka itu adalah hati nurani yang jahat, karena pada dasarnya kita berkata: "Yesus, karya-Mu tidak sempurna. Darah-Mu tidak cukup untuk menebus semua dosaku" Oleh karena itu marilah dengan keyakinan iman yang teguh, kita menghadap Allah, berdoa dan melayani-Nya, karena oleh satu korban saja Yesus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya kita yang Ia kuduskan. (Ibrani 10:14)
コメント