top of page

Berkat dan upah

  • Writer: satoedjalan
    satoedjalan
  • Jan 24, 2018
  • 2 min read

Kadang kita masih rancu antara berkat dan upah, sehingga kita bertanya-tanya 'betul bahwa kita menerima keselamatan dan berkat bukan karena perbuatan kita tapi bukankah perbuatan baik dan ketaatan kita juga diperhitungkan?' Ya! diperhitungkan sebagai upah, seperti ada tertulis: Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. (Roma 4:4) Jika seorang karyawan menerima gaji di akhir bulan, itu adalah upahnya karena bekerja selama sebulan pada majikannya. Tetapi jika majikannya memberikan sebuah mobil Lamborghini tanpa suatu sebab itu adalah berkat. Itu adalah kasih karunia. Kita tidak layak tapi menerima. Tetapi sesudah kita hidup dalam kasih karunia masihkah Tuhan memberikan upah bagi kita? Ya, seperti ada tertulis: Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6). Juga: masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. (1 Korintus 3:8) Tuhan masih memperhitungkan pekerjaan dan ketaatan kita sebagai upah. Tetapi mata kita jangan tertuju pada upah tersebut melainkan pada Tuhan dan kasih karunia-Nya. Karena kita bisa tergelincir kembali pada hukum Taurat bukannya hidup dalam kasih karunia. Marilah kita belajar seperti Paulus yang berkata: "..kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. (1 Korintus 15:10) Kasih karunia Allah membuat kita bekerja lebih keras dan kemudian Dia memberikan upah untuk pekerjaan kita yang sebenarnya adalah dari kasih karunia-Nya yang menyertai kita. Sungguh Allah yang luar biasa. Oleh karena itu di satu sisi janganlah mata kita tertuju pada upah tetapi cukup kita tahu bahwa pekerjaan kita tidak sia-sia karena Tuhan adalah pemberi upah yang adil. Di sisi lain janganlah pula kita menyia-nyiakan kasih karunia yang Tuhan berikan (1Kor 15:10), dengan tidak melakukan pekerjaan yang Tuhan ingin kita lakukan, dengan tidak menjadikan diri kita sebagai senjata kebaikan, dengan tidak menjadi berkat bagi sesama. Allah bukannya Allah yang tidak adil. Ia tidak melupakan apa yang kalian kerjakan bagi-Nya, dan kasih yang kalian tunjukkan kepada-Nya. (Ibrani 6:10 BIMK)


 
 
 

Recent Posts

See All
Hari-hari baik

Firman Tuhan berkata "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan...

 
 
 
Menerima Yesus dengan senang hati

Dalam Alkitab dikisahkan tentang murid-murid Yesus yang naik perahu ke Betsaida. Ketika hari sudah malam dan perahu itu sudah di tengah...

 
 
 
Berperang dengan cara makan

Kadang kita Izinkan iblis menyerang karena kita telah lalai untuk memberi makan jiwa kita dengan firman Tuhan. Ada tertulis dalam...

 
 
 

Comments


© 2017 oleh Satoe Djalan

bottom of page