Mempelai Kristus
- satoedjalan
- Jan 30, 2018
- 1 min read
Dalam Roma 7, Paulus memberikan ilustrasi yang menarik mengenai kita, hukum Taurat dan Yesus Kristus: Pada suatu waktu kita semua menikah dengan hukum Taurat. Dan dia adalah seorang suami yang sangat penuntut. Dia ingin semua yang anda kerjakan sempurna. Ketika anda berbuat sedikit kesalahan saja maka dia tidak ada pilihan selain mengutuk anda (Ul 28:15-46). Tak ada yang salah dengan hukum Taurat. Dia sempurna, disitulah masalahnya. Kemudian datanglah Yesus. Dia penuh dengan kasih karunia. Dia juga mempunyai standar moral yang tinggi, tetapi apa yang Dia tuntut Dia kerjakan untuk anda. Dan apa yang Dia kerjakan selalu sempurna. Dia adalah suami idaman. Masalahnya anda sudah menikah dengan hukum. Seorang isteri terikat kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari ikatan kepada suaminya itu (Roma 7:2). Tetapi hukum Taurat tidak bisa mati (Matius 5:18). Maka kita yang harus mati terhadap hukum, dan Tuhan Yesus menyediakan kematian tersebut saat kita mati bersama Dia di kayu salib. Sekarang kita menjadi mempelai Kristus yang telah ditinggikan dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dan hasilnya kita akan berbuah bagi Allah (Roma 7:4) Dan sebagai mempelai Kristus, kita mempunyai otoritas di dalam nama-Nya. Dia akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.

Comments