Kisah hidup Yusuf sangat sejalan dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Yusuf sangat dikasihi oleh Bapanya, demikian pula Yesus. Yusuf ditolak oleh saudara-saudaranya, demikian pula Yesus ditolak oleh saudara-saudara Yahudinya. Dan ketika mereka menolaknya, Yusuf menjadi berkat bagi Mesir, demikian pula Yesus menjadi berkat bagi kita orang percaya. Dalam Alkitab tercatat 5 kali Yusuf menangis. Mari kita lihat 2 peristiwa yang terakhir. Dalam Kejadian 49, Yakub berpesan kepada anak-anaknya kemudian dia meninggal. Lalu Yusuf merebahkan dirinya mendekap muka ayahnya serta menangisi dan mencium dia. (Kejadian 50:1).inilah ke 4 kalinya Yusuf menangis. Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita .." Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, .." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya. (Kejadian 50:15-17). Sebenarnya lama sebelumnya Yusuf sudah memaafkan saudara-saudaranya. Dia sudah berkata "Ini aku Yusuf, mari dekat-dekat". Tapi saudara-saudaranya tidak yakin bahwa mereka telah dimaafkan sehingga berbohong bahwa Yakub berpesan agar Yusuf mengampuni mereka, padahal Yakub tidak pernah berpesan demikian. Inilah terakhir kali tercatat Yusuf menangis. Hal ini pula yang menggambarkan mengapa Yesus 'menangis' di hari-hari akhir ini. Yaitu ketika kita tidak yakin telah mendapatkan pengampunan karena pengorbanan Yesus di kayu salib. Oleh karena itu marilah dengan iman, kita percaya sepenuhnya bahwa kita telah mendapatkan pengampunan yang sempurna karena karya sempurna Yesus di kayu salib. Alkitab katakan kita seharusnya tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (Ibrani 10:2).