Tuhan memberikan banyak pewahyuan kepada Paulus mengenai  Injil Kasih Karunia, dan Injil ini memberikan dampak yang sangat besar dan cepat pada dunia saat itu. Paulus memberitakan Injil Kasih Karunia ke segala belahan dunia dan banyak orang yang diselamatkan. Setidaknya kekristenan disebarkan ke setiap strata sosial masyarakat bahkan kemudian Kristen menjadi agama negara resmi di Roma.  Pewahyuan yang didapatkan oleh Paulus inilah yang diberitakan olehnya. Dan Paulus memberitakan bahwa bukan perbuatan kita, bukan usaha kita, ataupun apa yang kita lakukan  yang menyelamatkan kita melainkan apa yang telah diperbuat oleh Tuhan Yesus lah yang menyelamatkan kita. (Efesus 2:8) Bagian kita hanyalah bersandar pada karya sempurna yang telah dilakukan-Nya tersebut.  Kekristenan bukanlah tentang apa yang harus kita lakukan melainkan tentang apa yang telah Yesus lakukan.  Kekristenan fokusnya bukanlah bagaimana kita hidup benar tetapi punya iman percaya yang benar. Ketika kita punya iman yang benar maka dengan sendirinya kita akan hidup benar.  Orang dunia mempunyai pengertian yang salah mengenai iman. Banyak dari mereka berkata bahwa selama kita benar-benar percaya suatu obyek dengan kuatnya dan terus menerus mempercayai, maka akan terjadi seperti yang kita percayai. Tetapi kenyataannya seseorang bisa saja mempercayai sebuah pohon bisa menyembuhkannya jika disentuh, tetapi kita tahu bahwa itu adalah omong kosong.  Jadi iman percaya yang benar harus ditempatkan pada obyek yang benar, dan obyek yang benar ini tidak lain adalah Tuhan kita Yesus Kristus yang menawan.  Oleh karena itu kita harus punya iman percaya yang benar, yaitu percaya bahwa kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita melainkan karena kasih karunia melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Dan jika berkat terbesar yaitu keselamatan, kita dapatkan karena kasih karunia maka apalagi berkat-berkat lainnya.  Ketika kita percaya ini maka dengan sendirinya kita akan hidup benar.  Puji Tuhan