Dia duduk untuk kita
- satoedjalan
- Mar 15, 2018
- 1 min read
Satu hal yang kita perlu tahu adalah bahwa Yesus duduk disebelah kanan Allah Bapa tidak untuk kepentingan-Nya sendiri. Sebelum menjelma sebagai manusia dan lahir sebagai seorang bayi, Dia selalu berada bersama dengan Allah. (Yoh 1:1-2) Yesus bisa saja terus ada bersama Allah tetapi Dia memilih untuk turun agar bisa membawa kita naik. Yesus duduk agar kita bisa duduk bersama Dia. (Efesus 2:6) Dia duduk bagi kita agar kita bisa mempunyai tempat kedudukan dengan otoritas dan kuasa. Alkitab berkata: setelah Yesus selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi (Ibr 1:3). Dengan kata lain hak bagi Yesus untuk duduk bukan karena Dia adalah anak Allah. Yesus selalu dan selamanya adalah Anak Allah. Hak-Nya untuk duduk adalah karena Ia telah selesai mengadakan penyucian dosa melalui karya sempurna-Nya di kayu salib. Para imam di Perjanjian Lama, baik di Tabernakel Musa di padang gurun maupun di Bait Salomo tidak pernah duduk karena selalu saja ada binatang korban baru untuk dipersembahkan. Mengapa? karena darah lembu dan domba hanya bisa menutupi tetapi tidak bisa menebus dosa. Tetapi oleh satu korban saja Yesus telah menyempurnakan dan mengkuduskan kita untuk selama-lamanya, (Ibr 10:14) kemudian Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa, karena semua dosa kita telah ditebus oleh karya sempurna-Nya. Sekarang Allah Bapa tidak melihat kita berdasarkan dosa-dosa kita melainkan berdasarkan Anak-Nya. Identitas kita sekarang adalah di dalam Yesus. Oleh karena itu firman Tuhan berkata: sama seperti Yesus, demikian pula kita di dalam dunia ini. (1 Yoh 4:17). Apakah Yesus berkenan di hadapan Allah? Demikian pula kita. Apakah Yesus penuh dengan kemuliaan? Demikian pula kita. Apakah Yesus mempunyai tubuh yang sehat? Demikian pula kita. Puji Tuhan

Comments