Sama seperti Yesus
- satoedjalan
- Mar 20, 2018
- 2 min read
Berikut ini adalah sebuah kisah nyata yang dialami oleh seorang wanita di Singapura. Dia merasakan ada benjolan di dadanya, lalu pergi untuk melakukan mamogram dan sangat diduga bahwa benjolan tersebut adalah sebuah kista. Dokter berkata kepadanya agar datang kembali hari berikutnya untuk serangkaian test lainnya. Sesampai di rumah dia teringat akan khotbah dari pendetanya di hari minggu yang lalu, yaitu tentang 'sama seperti Yesus, demikian pula kita di dalam dunia ini.' (1 Yoh 4:17) Dia mengambil laporan medis dari sang dokter dan menulis di atas laporan tersebut: 'sama seperti Yesus demikian pula aku di dunia ini. Apakah Yesus mempunyai benjolan di dadanya? demikian pula aku bebas dari benjolan di dadaku.' Ketika hari berikutnya dia datang kembali ke dokter, tidak ditemukan jejak satu kista atau kelainan apapun di dadanya. Tidak ada satupun yang harus dilakukan oleh wanita ini, karena semuanya telah dilakukan oleh Kristus. Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa untuk wanita itu dan juga kita semua orang percaya. Dia duduk mewakili kita, sehingga Allah Bapa melihat identitas kita di dalam Yesus. Demikian pula seharusnya kita melihat identitas kita sekarang adalah di dalam Yesus, sehingga kita bisa berkata: 'sama seperti Yesus, demikian pula aku di dalam dunia ini.' Tetapi iblis ingin agar kita melihat identitas kita di dalam diri kita sendiri dengan berbisik: "lihatlah pikiranmu itu dan apa yang telah engkau perbuat. Bagaimana mungkin engkau bisa berdiri di hadapan Allah dengan kelakuanmu itu." Jangan dengarkan bisikannya! Alkitab berkata bahwa Yesus datang agar bagaimana Dia berpikir dan berjalan adalah bagaimana kita berdiri di hadapan Allah. Sama seperti Yesus, demikian pula kita di dalam dunia ini. Oleh karena itu, kita perlu membebaskan diri dari kesadaran yang terus menerus akan diri kita sendiri, karena hal ini sangat menyakitkan. Kita harus beralih pada kesadaran bahwa identitas kita sekarang ada di dalam Kristus. Dan hal ini akan membebaskan dan memerdekakan kita. Puji Tuhan.

Comments