Memperoleh cuma-cuma, memberikan cuma-cuma
- satoedjalan
- Mar 22, 2018
- 2 min read
Firman Tuhan berkata: Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. (Fil 4:19) Ketika kita tahu bahwa Tuhan selalu memenuhi segala keperluan kita, maka bagaimanakah seharusnya sikap kita? Sikap kita adalah duduk bersandar, percaya dan menerimanya! Tetapi banyak orang yang ketika Tuhan menyediakan, mereka malah berusaha menyediakan bagi Tuhan. Ketika Tuhan memberikan, mereka malah mencoba memberi kepada Tuhan berdasarkan kekuatan dan sumber daya mereka sendiri. Tetapi kebenarannya adalah mereka yang terlebih dahulu menerima banyak pasokan dari Tuhan, akan memberikan banyak dan melayani dengan lebih baik. Suatu ketika Petrus dan Yohanes menjumpai seorang yang lumpuh sejak lahir, dan Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kis 3:6) dan orang Itu pun berjalan! Perhatikan bahwa Petrus memberikan kepada orang lumpuh itu mujizat kesembuhan, tetapi sebelumnya Petrus harus menerima terlebih dulu, karena ia berkata "apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu". Inilah kebenarannya: pemberi yang baik dalam tubuh Kristus adalah mereka yang menerima dengan baik apa yang dianugerahkan oleh Tuhan. Dan bagaimanakah kita menerimanya? Ketika mengutus murid-murid-Nya, Yesus berpesan: "Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." (Mat 10:8) Perhatikan bahwa kita memperoleh kuasa untuk melakukan mujizat penyembuhan dan mengusir setan dengan cuma-cuma. Atau dengan kata lain gratis! Banyak dari kita yang berpikir bahwa untuk menerima anugerah semacam ini dari Tuhan maka kita harus berpuasa dahulu 40 hari dan lain sebagainya. Tetapi Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa kita memperolehnya dengan cuma-cuma. Tidak ada yang harus kita lakukan, karena memang ini bukanlah tentang kita tetapi tentang Dia. Oleh karena itu setiap hari milikilah kesadaran bahwa Tuhan memberikan kasih karunia yang baru dengan cuma-cuma. Terimalah pemberian-Nya tersebut dengan rasa syukur. Baru setelah memperolehnya dengan cuma-cuma, kita bisa memberikan pula dengan cuma-cuma. Setelah menerima pengampunan dengan cuma-cuma, kita bisa mengampuni sesama kita dengan cuma-cuma. Setelah menerima kasih dengan cuma-cuma, kita bisa mengasihi sesama kita dengan cuma-cuma. Setelah menerima berkat dengan cuma-cuma, kita bisa menjadi berkat buat sesama kita dengan cuma-cuma. Puji Tuhan
Comments