Menerima, bukannya meraih
- satoedjalan
- Jun 3, 2018
- 1 min read
Banyak orang berpikir bahwa berkat2 Allah didasarkan pada perbuatan baik mereka. Mereka mengira bahwa mereka harus meraih berkat2 tersebut dengan perbuatan baik dan ketaatan mereka agar layak mendapatkannya. Tetapi cara Allah berbeda dengan cara manusia. Cara Allah adalah agar manusia menerima bukannya meraih. Alkitab berkata bahwa kita hidup berkuasa melalui Kristus Yesus hanya dengan menerima dua hal dari-Nya: anugerah kebenaran dan kasih karunia berlimpah (Roma 5:17). Yang pertama kita harus menerima kasih karunia yang melimpah. Apakah kasih karunia itu? Firman Tuhan berkata: jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia. (Roma 11:6). Jadi kasih karunia bertolak belakang dengan perbuatan. Ketika kita berusaha meraih untuk berkuasa dalam hidup berdasarkan perbuatan, usaha dan kekuatan kita maka kita tidak akan mendapatkannya. Kasih karunia-Nya hanya bagi mereka yang tidak layak. Ketika kita merasa layak maka kita tidak akan mendapatkan kasih karunia-Nya. Yang kedua kita harus menerima anugerah kebenaran. Perhatikan bahwa kebenaran adalah suatu anugerah atau pemberian, bukannya sesuatu yang kita capai dengan usaha kita. Banyak orang merasa mereka bisa dibenarkan karena perbuatan mereka: "Tuhan aku selalu berbuat baik, aku tidak pernah membunuh atau berzinah dan seringkali aku membantu panti asuhan jadi aku adalah orang benar" Ketika kita berusaha untuk dibenarkan karena perbuatan kita maka kita langsung didiskualifikasi untuk hidup berkuasa. Tidak ada satupun yang kita lakukan sehingga kita layak menerima berkat2-Nya karena berkat2-Nya hanya didapatkan dengan menerima Yesus dan karya-Nya yang sempurna di kayu salib. Oleh karena itu marilah kita berhenti meraih dan mulai menerima semua berkat yang telah dicurahkan karena karya sempurna-Nya di kayu salib. Puji Tuhan

Comments