Belas kasihan dengan mujizat
- satoedjalan
- Jul 30, 2018
- 2 min read
Tuhan Yesus dapat turut merasakan setiap cobaan, kesulitan atau pun tantangan yang kita hadapi saat ini. Saat kita mengalami pencobaan, Yesus merasakannya juga dan mampu bersimpati terhadap kelemahan-kelemahan kita, karena sama dengan kita, Ia juga telah dicobai (Ibrani 4:15), Suatu ketika Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda. (Lukas 7:11-12) Hati janda tersebut pasti hancur lebur karena mengalami kematian anak satu-satunya setelah mengalami kematian suaminya. Kini dia sebatang kara di dunia ini tanpa ada yang menopang. Dan ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Dewasa ini, orang-orang 'religius' mungkin juga akan tergerak untuk mendekati janda tersebut, tetapi hanya untuk berkata: “Lihatlah bu, ada sesuatu yang sangat salah denganmu. Suamimu meninggal dan sekarang, anakmu satu-satunya meninggal juga. Engkau harus mencari tahu apa yang salah dengan dirimu. Sebaiknya engkau bertanya kepada Tuhan, dosa apa yang telah kau lakukan dan bertobatlah. Mungkin saja ada kutukan dalam hidupmu yang perlu dipatahkan. ” Tetapi Tuhan Yesus tidak melakukan semua itu, Dia tidak ingin menambah kesedihan dan kebingungan pada janda tersebut. Yesus hanya menyampaikan belas kasihan-Nya dengan berkata "Jangan menangis!" Yesus yang sama juga akan datang kepada kita ketika kita sedang mengalami pergumulan hebat dan Dia berkata kepada kita, “Jangan menangis.” Dan simpati Yesus tidak berhenti pada “Oh, kasihan sekali kamu! Aku turut berduka cita atas apa yang telah terjadi padamu.” Tidak!! simpati-Nya akan menggerakkan diri-Nya untuk memberikan kita mujizat yang kita butuhkan. Itulah sebabnya Yesus membangkitkan kembali anak janda itu! Oleh karena itu milikilah hati yang tenang dan semeleh karena Yesus yang saat ini duduk di sebelah kanan Allah Bapa memahami betul apa yang kita alami dan bersimpati terhadap kelemahan-kelemahan kita. Belas kasihan Yesus terhadap kita akan menggerakkan diri-Nya untuk menghembuskan nafas kehidupan ke dalam keadaan kita yang seakan 'sudah mati' dan membangkitkannya kembali! Puji Tuhan

Comments