Kebenaran oleh iman
- satoedjalan
- Sep 11, 2018
- 2 min read
Dewasa ini, banyak orang yang masih mencibir kebenaran oleh iman dengan berkata, "Wah enak sekali ya, orang dibenarkan hanya oleh iman saja. Masa hanya dengan percaya pada darah Yesus saja kita dinyatakan sebagai orang benar tanpa berbuat suatu apapun?" Tetapi demikianlah kebenarannya, seperti ada tertulis dalam Alkitab: Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. (Roma 3:21-22) Perhatikan kata sekarang dalam ayat tersebut yang mengacu pada Perjanjian Baru. Memang dalam Perjanjian Lama, orang harus berusaha, yaitu harus mematuhi hukum Taurat - kesepuluh perintah Allah - untuk dinyatakan sebagai orang benar. Dan firman Tuhan berkata: tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat (Roma 3:20) Maka Allah pun mengutus Putra-Nya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita dan Yesus memberikan kebenaran-Nya kepada kita tanpa hukum Taurat. Artinya Allah tidak menunggu hingga kita patuh secara sempurna. Allah memberikan kebenaran sebagai anugerah atau hadiah secara cuma-cuma bagi orang yang percaya. Begitulah kita dinyatakan sebagai orang benar, yaitu cukup dengan percaya saja. Abraham adalah contoh orang yang dibenarkan oleh iman saja. Alkitab berkata: Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." (Roma 4:1-3) Perhatikan bahwa Abraham dibenarkan bukan oleh perbuatannya. Dua kali dia berbohong tentang istrinya, tetapi Allah tetap membelanya. Jadi jelas dia dibenarkan bukan karena perbuatannya. Abraham juga bukanlah orang yang sempurna dalam ketaatannya. Ketika Allah berfirman: " Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah Bapamu", Abraham malah membawa keponakannya Lot. Tetapi Abraham percaya kepada Allah yang membenarkan orang durhaka, dan imannya itu diperhitungkan menjadi kebenaran. (Roma 4:5) Dengan cara yang sama, demikian pula kita dibenarkan oleh Allah, yaitu dengan percaya bahwa Dia membenarkan kita, orang durhaka bukan karena perbuatan kita, melainkan karena apa yang telah diperbuat oleh Yesus di kayu salib. Salib-Nya lah yang memungkinkan Allah Yang Maha Kudus membenarkan orang durhaka yang berdosa. Puji Tuhan

Comments