top of page

Penuh dengan tawa

  • Writer: satoedjalan
    satoedjalan
  • Oct 10, 2018
  • 2 min read

Dalam Alkitab dikisahkan tentang Abraham yang sedang duduk di pintu kemahnya ketika tiga orang datang padanya. Seorang dari mereka berkata kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah." Orang itu berkata: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."  Tuhan sudah menjanjikan Abraham dan Sarah sekitar 20 tahun sebelumnya bahwa mereka akan mempunyai seorang anak laki-laki, tetapi hal itu belum juga terjadi. Sekarang Abraham sudah 99 tahun dan Sarah hampir 80 tahun. Walaupun kelihatannya mustahil tetapi Tuhan berkata bahwa tahun depan hal itu akan terjadi.  Sarah mendengarkan pada pintu kemah dan tertawa dalam hatinya, "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" (Kej 18:12) Demikianlah kadang Tuhan akan menaruh dalam hati kita hal-hal yang kelihatannya mustahil sehingga membuat kita tertawa. Seperti Sarah kita bisa saja memikirkan 1.000 alasan mengapa hal itu tidak akan terjadi, 'Aku sudah terlalu tua, aku terlalu muda, boss ku tidak suka padaku dll.' Tetapi walaupun hal itu kelihatan 'lucu' tetaplah berani untuk percaya. Tuhan tidak akan menaruhnya di hati kita jika Dia tak punya jalan agar hal itu bisa terjadi.  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kej 18:13-14) Yang menarik adalah walaupun Sarah tertawa dan berkata, "apa mungkin?" tetapi Tuhan tidak berkata, "Oke karena kamu tertawa maka Aku tidak akan memberikan padamu anak laki-laki itu." Di bawah kasih karunia, ketika kita percaya tetapi ada keraguan di hati, maka Tuhan tidak akan melihat keraguan itu. Dia hanya melihat iman kita.  Setahun kemudian, pada usia 80 tahun, Sarah melahirkan seorang anak yang dinamai Ishak yang berarti 'tertawa.' Setiap kali Sarah memanggil nama anak itu, dia pasti teringat bahwa Tuhan membuat apa yang ditertawakannya menjadi kenyataan. Demikian pula saat ini kita mungkin tertawa karena berpikir bagaimana mungkin hal itu akan terjadi. Tetapi suatu hari nanti, seperti Sarah, kita akan tertawa penuh kekaguman dan rasa syukur akan kebesaran Tuhan kita.  Firman Tuhan berkata: "Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. (Mazmur 126:1-2)  Mazmur ini mengisahkan tentang umat Israel yang berada di bawah perbudakan selama 400 tahun. Bayangkan ketika seseorang berkata kepada mereka, "Suatu hari nanti engkau akan bebas, diberkati dan tinggal di tanah perjanjian." Mereka pasti akan tertawa dan berpikir, " yang benar aja. Gak mungkin lah" Tapi ketika tiba saat pembebasan itu, umat Israel kembali penuh dengan tawa. Kali ini tawa kekaguman, "Wah kita seperti mimpi saja."  Demikian pula, saat ini mungkin ada hal-hal yang Tuhan taruh dalam hati kita. Kita ingin percaya tetapi situasi dan omongan orang membuat kita ragu. Tetaplah percaya, maka seperti umat Israel, akan tiba saatnya mulut kita penuh dengan tawa. Saat itu akan seperti mimpi saja, dan kita berkata, "Siapa yang menyangka aku akan berada di posisi sekarang ini di mana aku mendapat promosi, aku sehat, dan dapat menjadi berkat bagi orang lain."  Puji Tuhan  


 
 
 

Recent Posts

See All
Hari-hari baik

Firman Tuhan berkata "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan...

 
 
 
Menerima Yesus dengan senang hati

Dalam Alkitab dikisahkan tentang murid-murid Yesus yang naik perahu ke Betsaida. Ketika hari sudah malam dan perahu itu sudah di tengah...

 
 
 
Berperang dengan cara makan

Kadang kita Izinkan iblis menyerang karena kita telah lalai untuk memberi makan jiwa kita dengan firman Tuhan. Ada tertulis dalam...

 
 
 

Comments


© 2017 oleh Satoe Djalan

bottom of page