Betapa lembut hati-Nya
- satoedjalan
- Dec 3, 2018
- 2 min read
Pernahkah anda marah kepada Tuhan ketika sedang mengalami masa-masa yang sulit? Hal Ini terjadi pada murid-murid Yesus ketika badai dengan kerasnya menerjang mereka. Karena takut akan tenggelam, mereka pun berseru kepada Yesus, yang sedang tidur di buritan perahu, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” (Markus 4:38). Kita pasti mengira bahwa mereka akan menerima hardikan dari Yesus karena menuduh-Nya tidak peduli. Tetapi ternyata anginlah yang menerima hardi kan-Nya, Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (Markus 4:39). Karena kelembutan hati-Nya terhadap murid-murid-Nya, Yesus tidak membuang-buang waktu-Nya untuk tersinggung. Sebaliknya, Dia tidak membuang-buang waktu untuk secepatnya menangani masalah yang membuat murid-murid-Nya begitu cemas dan takut. Hal ini juga terjadi pada dua bersaudara, Marta dan Maria, yang tanpa tedeng aling-aling menumpahkan perasaan kecewa mereka pada Yesus. Saudara mereka Lazarus telah meninggal beberapa hari saat Yesus tiba di sana. Kedua perempuan itu sama-sama berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.(Yohanes 11: 21,32). Keduanya telah menyaksikan sendiri mujizat dan kasih Yesus, tetapi karena tenggelam dalam kesedihan, mereka melupakan semuanya itu. Yang ada dalam pikiran mereka adalah seharusnya Yesus bisa mencegah kematian saudara mereka, tetapi Dia tidak melakukannya. Mereka tidak mengenal hati Yesus secara mendalam — betapa lembut hati-Nya terhadap mereka dan bagaimana pertolongan-Nya tidak akan pernah mengecewakan. Dan akhirnya Yesus pun membangkitkan saudara lelaki mereka yang telah meninggal (Yohanes 11: 41–44). Kadang kita juga berkata kepada Tuhan, "Tuhan tidak peduli kah Engkau?" atau "seandainya Engkau tepat waktu menolongku semuanya ini tidak akan terjadi." Tetapi kebenarannya adalah Bapa surgawi 'tidak menutup mata' ketika kita berusaha agar tidak tenggelam di tengah badai kehidupan. Dan Dia ingin agar kita tahu betapa lembut hati-Nya terhadap kita. Allah tidak pernah tersinggung oleh semua hal buruk tentang-Nya yang pernah kita katakan kepada-Nya. Dia ingin kita mengetahui betapa besar keinginan-Nya untuk membantu serta memberkati kita. Firman Tuhan berkata, betapa Allah ingin menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (Efesus 2:7) Puji Tuhan

Comments