top of page

Datanglah apa adanya

  • Writer: satoedjalan
    satoedjalan
  • Mar 20, 2019
  • 2 min read

Ketika kita memerlukan sesuatu, datanglah kepada Tuhan sebagaimana kita ada. Bersandarlah pada kasih-Nya yang tak berkesudahan dan tanpa syarat. Kita tidak perlu berpura-pura agar bisa menerima berkat yang kita perlukan dari-Nya. Kita tidak perlu "memakai topeng" agar nampak layak untuk menerima berkat dari-Nya.  Alkitab mengisahkan tentang seorang perempuan Kanaan yang sangat membutuhkan kesembuhan untuk anak perempuannya yang kerasukan setan. Untuk itu ia datang kepada Yesus (Matius 15:22–28). Perempuan itu tahu bahwa Yesus melakukan mujizat dan kesembuhan di antara orang Yahudi, maka dia berpura-pura menjadi seorang Yahudi, berseru, "Ya Tuhan, Anak Daud!" (Hanya orang Yahudi yang menyebut Yesus sebagai "Anak Daud.") Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Sikap berdiam diri Yesus membuatnya berhenti berpura-pura dan berseru, "Tuhan, tolonglah aku!" Hanya ketika perempuan tersebut berhenti berpura-pura, maka dia melihat kasih karunia Tuhan terulur padanya. Yesus memberi jalan baginya untuk menerima mujizat meskipun waktu itu belum saatnya bagi bangsa-bangsa lain untuk menerima berkat-Nya. Yesus berkata: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kebanyakan orang akan tersinggung ketika disebut "anjing." Sebenarnya, kata Yunani yang digunakan oleh Yesus di sini adalah "kunarion" yang berarti "anak anjing yang masih kecil," dan dengan demikian merupakan istilah yang penuh kasih bukannya istilah kasar yang menghina. Jadi perempuan ini tidak tersinggung. Bahkan, dia tahu bahwa dia dapat menerima kesembuhan untuk anaknya karena bahkan anak anjing pun dapat memakan apa yang jatuh dari meja tuannya.  Dia melihat bahwa remah-remah di bawah meja Tuan sudah cukup untuk "anjing kecil" seperti dirinya, dan berkata "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Pada waktu itu orang Yahudi menganggap mereka yang bukan Yahudi sebagai anjing. Tetapi apa yang ingin Yesus katakan adalah bahwa Ia lebih dulu dipanggil untuk orang Yahudi, bukan untuk bangsa-bangsa lain. Namun, Yesus mengasihi perempuan non-Yahudi ini dan anaknya sehingga Dia memberikan “celah” bagi mereka untuk menerima mujizat yang mereka butuhkan. Ketika perempuan Kanaan itu berhenti berpura-pura dengan tidak lagi memanggil Yesus dengan gelar "Anak Daud" dan hanya bersandar sepenuhnya kepada belas kasihan Yesus, maka anaknya menerima kesembuhan saat itu juga. Jika Tuhan mau memberikan kasih karunia-Nya kepada orang non-Yahudi, apalagi kepada kita, anak-anak Allah yang terkasih! Kita tidak perlu berpura-pura agar bisa menerima mujizat dari-Nya. Datanglah sebagaimana adanya kita dan bersandarlah pada kasih karunia-Nya. Jika Allah telah menyerahkan Yesus bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita? (Roma 8:32)  Puji Tuhan  


 
 
 

Recent Posts

See All
Hari-hari baik

Firman Tuhan berkata "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan...

 
 
 
Menerima Yesus dengan senang hati

Dalam Alkitab dikisahkan tentang murid-murid Yesus yang naik perahu ke Betsaida. Ketika hari sudah malam dan perahu itu sudah di tengah...

 
 
 
Berperang dengan cara makan

Kadang kita Izinkan iblis menyerang karena kita telah lalai untuk memberi makan jiwa kita dengan firman Tuhan. Ada tertulis dalam...

 
 
 

Comments


© 2017 oleh Satoe Djalan

bottom of page