Harun adalah imam besar pertama umat Israel. Dialah yang pertama kali berhak mengenakan pakaian imam besar yang penuh keindahan dan keagungan. Seperti halnya Musa, demikian pula Harun penuh dengan kesehatan dan kekuatan.  Sampai suatu saat Tuhan berfirman kepada Musa bahwa sudah saatnya Harun untuk mati. Oleh karena itu Musa diperintahkan untuk membawa Harun dan, anaknya, Eleazar naik ke gunung Hor dan di sana Musa harus menanggalkanlah pakaian Harun serta mengenakannya kepada Eleazar.  Ketinggian gunung Hor adalah sekitar 4.800 kaki di atas permukaan laut. Jadi jelas bahwa Harun pasti sehat dan penuh kekuatan untuk bisa mendaki gunung Hor. Tetapi begitu Musa menanggalkan pakaian Harun dan mengenakannya kepada Eleazar, maka seketika itu  matilah Harun (Bilangan 20:24-28)  Jadi jelas bahwa pakaian imam besar yang dikenakan oleh Harun mengimpartasikan kesehatan, kebugaran dan kekuatan pada Harun.  Pakaian imam besar yang dikenakan Harun adalah gambaran dari jubah kebenaran yang diberikan Yesus kepada kita dan telah dibayar dengan darah-Nya yang mahal. (Yesaya 61:10) Jubah ini tidak kasat mata tetapi mereka yang mengenakannya dinyatakan sebagai orang benar oleh Allah. Dan Alkitab berkata bahwa berkat ada di atas kepala orang benar (Amsal 10:6), termasuk di dalamnya kesehatan, kekuatan dan umur panjang.  Tipu daya iblis adalah dengan menggoyahkan iman kita agar kita 'menanggalkan' jubah kebenaran ini di hati dan pikiran kita. dia akan berbisik (mungkin melalui orang di sekitar kita), "Lihat dirimu. Kamu berkata kamu orang benar padahal pagi ini engkau marah-marah pada isterimu. Lihat pikiran-pikiranmu yang kotor itu. Engkau munafik." Itulah saatnya kita harus 'mengenakan' jubah kebenaran kita erat-erat, dan berkata, "Lihat Yesus! Lihat Dia, karena Dialah kebenaranku. Aku dinyatakan sebagai orang benar bukan karena perbuatanku tetapi karena perbuatan Yesus di kayu salib. Oleh karena itu aku tidak bisa kehilangan kebenaranku karena perbuatanku pula."  Jangan tanggalkan jubah kebenaran kita, karena hanya 'kematian' yang menanti. Kenakan erat-erat, maka berkat-berkat akan datang.  Puji Tuhan