Perjamuan besar
- satoedjalan
- Apr 13, 2020
- 2 min read
Suatu ketika Yesus memberikan perumpamaan mengenai perjamuan besar: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap." (Lukas 14:16-17)
Perumpamaan ini adalah tentang Allah sendiri yang menyiapkan perjamuan besar untuk umat-Nya. Dan makanan yang tersedia bukan hanya makanan jasmani tetapi juga makanan rohani. Kesembuhan Ilahi, hikmat, dan kemurahan-Nya sudah tersedia di meja dan banyak yang diundang untuk ambil bagian dalam perjamuan tersebut.
Tidak perlu voucher khusus untuk bisa duduk di meja tersebut dan tidak perlu keluar satu sen pun untuk menikmati makanan yang ada di meja tersebut. Dia sudah menyediakan segala anugerah dan berkat-berkat di meja dan kita hanya perlu datang dan menikmatinya.
Perjamuan sudah siap, dan Dia mengutus hamba-Nya (yang adalah gambaran dari Roh Kudus) untuk mengundang banyak orang untuk datang. Tetapi bagaimanakah tanggapan mereka?
Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
(Adakah orang yang membeli property baru kemudian melihatnya)
Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
(Adakah orang yang membeli mobil baru kemudian test drive?)
Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
(Lukas 14:18-20)
Walaupun Allah telah menyiapkan perjamuan besar bagi kita, tetapi masih banyak yang menolaknya. Mereka yang menolak adalah gambaran dari orang yang lebih suka bergantung pada kepandaian, kemampuan dan usaha mereka untuk meraih berkat-berkat Allah daripada menikmati apa yang sudah disiapkan Allah bagi mereka.
Oleh karena itu ketika Roh Kudus mengundang kita untuk menikmati perjamuan besar yang sudah disiapkan Allah, janganlah kita membuat banyak alasan. Marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibrani 4:16)
Puji Tuhan

Comments